jam

1. User shall place the following Clocklink code on a website, weblog or other internet location controlled by User, or as allowed by permission of such site owner, according to the instructions provided on Clocklink.com 2. Other than the modification options provided by Owner (type, color, time zone, etc) User shall not alter, adjust, modify the code provided in anyway without the express written permission of Owner. 3. While we make every effort to support this product, User accepts Clocklink and the Clocklink Code as is. Owner provides no guarantee or warranty that the Clocklink code will function properly on User's site or with every browser and Owner shall not be liable to User or any third party for any damage or loss incurred, monetary or otherwise, directly or indirectly, as a result of the use of the Clocklink or the Clocklink code. If User has any difficulty with Clocklink, you should contact Owner at the Contact Us page on Clocklink.com. User's sole remedy for problems caused by the Clocklink code is to remove the tag from User's website or other location. 4. Owner shall retain the all rights and ownership of Clocklink and the Clocklink code and may terminate User's use of the same without notice and at any time. 5. This agreement shall be governed by the laws of the United States and the State of Washington. User agrees that if legal action is required to enforce the terms of this agreement, venue shall be in the courts of King County, Washington, USA.

Pages

Minggu, 08 Mei 2016

apa itu soft computing??

Soft Computing (kalo diindonesiakan : komputasi lunak, cocok ga ya  :D ) atau ada juga yang menyebutkan dengan computational intelligence . Bidang ilmu ini dimasukkan sebagai bidang ilmu komputer  di awal 1990 - an se-ide dengan berdirinya BISC (Berkeley Initiative in Soft Computer) oleh Prof. L.A.Zadeh dari Berkeley University . Sebelum adanya bidang ilmu ini Optimasi sebelumnya lebih banyak dikuasai dengan pemodelan stokastik (pro[censored]listik). 

Bidang ilmu ini masih lumayan baru, namun demikian cukup pesat perkembangannya. Sejarahnya sendiri dimulai dari tahun 1965 saat Lotfi A. zadeh memaparkan presentasinya mengenai fuzzy sets. Dalam thesisnya dia menemukan tidak semua masalah kontrol dan optimasi bisa diselesaikan dengan pemodelan statistik dan pro[censored]listik

Pengertian

Soft Computing adalah segolongan metoda yang mampu mengolah data dengan baik walaupun didalamnya terdapat ketidakpastian, ketidakakuratan maupun kebenaran parsial (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992).

Komponen-komponen ataupun metode dalam soft computing itu sendiri meliputi :
  • Fuzzy Logic
  • Neural Network
  • Evolutionary Computation, include ; Evolutionary algorithms danHarmony search
  • Swarm Intelligence
  • Chaos Theory
  • Genetic Algorithm
  • Rough Set

Soft Computing dalam aplikasi
Metoda - metoda tersebut diatas dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, bukan hanya engineering, namun juga lainnya (penulis pernah membaca beberapa paper bidang ekonomi yang diselesaikan dengan pendekatan fuzzy set dan fuzzy logic).
Sebagai contoh dalam bidang teknologi pemanfaatannya pada iklan mesin cuci dengan menggunakan teknologi fuzzy atau AC yang canggih yang dapat memberikan suasana nyaman dalam ruangan dan lain-lain.
Permasalahan jaringan komputer, permasalahan bidang robotik, rumah cerdas dan lain-lain dikemudian hari dapat diselesaikan dengan menggunakan ilmu ini.

Tujuan Soft Computing

Tujuan soft computing adalah terbentuknya High Machine Intelligence Quotient (HMIQ), suatu system yang mampu mengolah informasi seperti cara berpikir manusia, mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan non-linier dan tidak ada model matematisnya (tractability), serta dapat diimplementasikan dengan biaya rendah.

Adapun tujuan metode soft computing adalah :

1.Non-linearitas dan kompleksitas problema. Kemampuan menyelesaikan problematika yang sulit dan tidak bisa diselesaikan dengan metoda biasa

2.Kemampuan memanipulir parameter yang tidak pasti ( sesuatu yang tidak bisa diukur secara pasti, misalnya mengukur kadar cinta )

3.Kemampuan men-generalisir solusi

4.Kemampuan klasifikasi dan kuantifikasi data, misalnya dengan lebih mudahnya pengerjaan kasus regresi linier dengan teknologi ini daripada dengan fuzzy logic.

5.Kemampuan mengatasi keterbatasan data, misalnya pada dunia statistik.

0 komentar:

Posting Komentar